WHAT'S NEW?
Loading...

Merana karena 2 cinta

Engkau berikan rasa cinta kepada selain-Mu?. 

Sungguh galau berat hati ini ketika ada 2 cinta yang bersemayam. 

Cinta dari-Mu: kepada-Mu dan cinta kepada selain-Mu.

Aku sadar, inilah ujian dari-Mu untuk mengorbankan sesuatu yang di cintai, demi meraih penghambaan sejati. 

Kita belajar pengorbanan dari nabi Ibrahim, mengorbankan yang dicintainya,  yaitu nabi Ismail selaku anaknya, beliau di perintahkan oleh Tuhannya menyembelih anak yang dicintainya.
meskipun di pertengahan jalan di goda oleh syaitan yg terkutuk, beliau tetap melaksanakan perintah-Nya dan mengorbankan anaknya yang sangat ia cintai. dan pada saat itu Allah melihat benar penghambaannya, sehingga benda tajam yang akan menyembelih nabi Ismail menjadi tumpul terhadapnya tapi tajam terhadap batu. Penyembelihan nabi Ismail akhirnya digantikan dengan seekor sembelihan yang besar. Sungguh pengorbanan nabi Ibrahim dibalas dengan suatu ni'mat yang besar yang belum pernah terbayangkan, anak yang sangat dicintainya masih hidup, kisahnya di abadikan, mendapat salam dari Tuhannya dan termasuk dari hamba-hamba-Nya yang beriman. 

Islam mengajarkan pengorbanan dan buah dari pengorbanan tersebut. 

Sungguh ujian 2 cinta dalam hati memang berat rasanya, harus memilih salah satunya yaitu cinta-Nya atau cinta selain-Nya. Jika memilih dua-duanya hidup akan berada dipersimpangan, merana jadinya. 

Jika kita memilih cinta-Nya dan mengorbankan cinta selain-Nya, sungguh itu sangat berat tapi akan diganti dengan suatu yang luar biasa.

Jika kita memilih cinta selain-Nya dan mengorbankan cinta-Nya sungguh hati ini tetap masih merana?  Mengapa?
Karena meskipun kita mengorbankan cinta-Nya, melepaskan cinta-Nya tapi cinta-Nya tidak mungkin melepaskanmu, sehingga dalam hatimu tetap terdapat Cinta-Nya. (tetap masih ada 2 cinta dalam hatimu).

Sebagaimana perkataan Maulana Rumi : 
"Bagaimana mungkin cinta Tuhan dapat melepaskanmu pergi".

Dan sebagaimana juga perkataan al-habib umar bin hafidz :
"segala sesuatu didunia ini adakalanya kau tinggalkan atau dia meninggalkanmu. Kecuali Allah SWT. Jika kau menghadap-Nya, Ia akan mencukupimu dan jika kau meninggalkan-Nya, Ia akan memanggilmu."

0 komentar:

Posting Komentar