WHAT'S NEW?
Loading...

Mendidik nafsu dengan nasihat



Pernah kah berbicara dengan nafsu sendiri?
Seperti bertakwalah kepada Allah, ibadahlah, ayo kita sama-sama menuju Allah..
Jika belum pernah coba deh sesekali
mengobrol dengan nafsu yang kamu miliki, seru tahu nanti Seolah-olah kita itu memang memiliki kepribadian yang lain, seolah-olah ada lagi jiwa yang berada dalam tubuh ini.. Itu sih yang saya rasakan wkwk..
Setelah nafsu diajak kepada kebaikan-kebaikan, biasanya nafsu menjawab "iya" diajak pada kebaikan itu jawabannya "iya", di ajak pada kebaikan ini dijawab "iya".. Awal-awal memang heran kok dia mengiyakan.. Aneh memang wkwk..
Tapi setelah melihat vidio habib Umar bin Muhammad bin salim bin hafidz rasa aneh tersebut terpecahkan, beliau berkata:

Sesungguhnya hawa nafsu tidak banyak terpengaruh oleh dzikir dan 'ilmu namun lebih banyak terpengaruh oleh mengingat kematian. Yang paling mempengaruhi hawa nafsu adalah mengingat kematian. Saat seorang berkata kepada hawa nafsu "bertakwalah!" Nafsu menjawab "baiklah", "kamu akan kembali kepada Allah!?" nafsu menjawab "baiklah", "akhirat lebih baik dari pada dunia", nafsu menjawab "baiklah". Hawa nafsu hanya mengiyakan namun tidak terpengaruh, namun saat dikatakan "mungkin sebentar lagi kamu mati!", saat itu hawa nafus mulai terpengaruh.
Beliau melanjutkan dan memberi nasihat:
"padahal kita bisa mati kapan saja namun banyak yang lalai akan hal ini".

Benarlah apa yang dikatan 'Amr bin Yasir RA.
كفى بالموت واعظا
Cukuplah kematian sebagai nasihat.

0 komentar:

Posting Komentar