Ada Sebagian manusia yang ketika mengetahui betapa luas rahmat-Nya malah semakin berani untuk berma'siat kepada-Nya. Manusia seperti inilah yang memanfaatkan luasnya ampunan dan rahmat-Nya demi memuaskan keinginan dan kesenangan dirinya semata. Manusia seperti ini bukan hamba sejati, mereka memikirkan dan lebih mementingkan dirinya (keinginannya) dari pada Tuannya.
Padahal sejatinya mengetahui betapa luas rahmat-Nya adalah anugrah besar yang diberikan-Nya karena telah sudi mengenalkan betapa luas rahmat-Nya dan dengan mengatahui betapa luasnya rahmat -Nya menjadikan peluang yang sangat besar untuk lebih dekat dengan-Nya, bukan malah peluang untuk berma'siat kepada-Nya.
Manusia semacam ini sangat bodoh sekali menyia-nyiakan kesempatan yang telah diberikan, tergoda oleh bujuk rayuan halus syaitan.
Seperti yang dikatakan oleh Al-'Allamah al-Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad:
أجهل الجاهلين من تزيده المعرفة بسعة رحمة الله جرأة على معاصيه.
Artinya: "paling bodohnya orang-orang bodoh (paling bodohnya manusia) adalah seorang yang bertambah luas pengetahuannya tentang (kekuasaan) rahmat Allah swt, namun ia semakin berani berbuat maksiat terhadap-Nya. "
-

0 komentar:
Posting Komentar